KELOMPOK 8

 

JARINGAN KOMPUTER

Physical Layer & Data Link

Dosen : Nahot Frastian,M.Kom

 

 

 

 

 

 

 

 

MAKALAH

R 3 J

 

Randy Chandra Prastian      : 201243501452

Andi Satria Prakoso               : 201243501439

Muhammad Fadhel Arafat   : 201243501505

 

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JURUSAN TEHNIK INFORMATIKA

JAKARTA

2013

KATA PENGANTAR

 

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang karena bimbingan-nya maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah jaringan komputer yang berjudul “physical layer dan data link layer“. Makalah ini dibuat  dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.

Kami  mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

 

 

 

 

 

 

 

                      

 

 

 

 

Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………………… i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………….. 1

Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………….. 1

Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………………………………………………….. 1

Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………………………………… 1

BAB II PHYSICAL LAYER

Gambaran Umum Osi Layer ……………………………………………………………………………………. 2

Gambaran Umum Physical Layer……………………………………………………………………………… 4

Manfaat Physical Layer Pada Komunikasi Data ………………………………………………………… 6

Media Yang Di Gunakan Dalam Physical Layer ………………………………………………………… 7

Karakteristik Transmisi …………………………………………………………………………………………… 12

Macam-macam Wireless network …………………………………………………………………………….. 16

Data Rate Dan Bandwith ………………………………………………………………………………………..  20

BAB III DATA LINK LAYER

Data Link Layer……………………………………………………………………………………………………… 24

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………… 34

Saran ……………………………………………………………………………………………………………………. 34

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………….. 34

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang, tidak menutup kemungkinan setiap jam dan menit teknologi baru muncul dengan kelebihan dan keunggulan yang berbeda satu sama lain atau mungkin saling melengkapi dan menutupi kekurangan yang ada. Dengan adanya internet merupakan salah satu bentuk teknologi yang seharusnya dapat memotivasi sekaligus memberikan inspirasi untuk menghasilkan kreasi yang bermanfaat. Setiap informasi yang dibutuhkan (yang terkait) dapat dengan cepat diperoleh hanya dengan mengetikan kata kuncinya dengan tepat. Permintaan informasi dari client kepada server langsung disajikan dengan data-data yang terkait pada database yang ada. Bagaimanakah proses pengelolaan data dan proses pengirimannya yang sebenarnya terjadi?. Inilah hal yang sering dilupakan oleh para peselancar di dunia maya.

 

1.2.          Perumusan Masalah

Ketika terjadi proses pengiriman data dari client kepada server atau sebaliknya, banyak hal-hal yang tidak diketahui oleh para surfer, karena mungkin mereka kurang mengangap penting mengenail hal tersebut. Data yang tidak tepat, hilangnya data, hancurnya data besar kemungkinan terjadi pada proses pengiriman data pada tahap-tahap tertentu. Hal inilah yang menjadi permasalahan pada jaringan komunikasi data.

1.2.2. Ruang Lingkup

  1. Membahas secara global mengenai lapisan OSI (OSI Layers)
  2. Membahas mengenai pemanfaatan kawat tembaga sebagai media jaringan komunikasi data

1.3.          Manfaat Dan Tujuan

  1. Memberikan gambaran secara umum mengenai OSI Layers
  2. Memberikan gambaran secara umum mengenai Physical Layer
  3. Memberikan penjelasan secara umum mengenai pemanfaatan kawat tembaga sebagai media komunikasi data dikaitkan dengan Physical Layer
  4. Sebagai media penuangan pengetahuan penulis mengenai Physical Layer
  5. Memenuhi salah satu tugas untuk matakuliah komunikasi data

 

BAB II

PHYSICAL LAYER

 

2.1.          Gambaran Umum OSI Layers

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for Open Networking adalah sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standarization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari (Open System Interconnection). Model ini disebut juga dengan “Model Tujuh Lapis OSI” (OSI Seven Layer Models).

 

 

 

 

 

 

 

–       Application:  berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

–       Presentation: berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

–       Session: berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, level ini juga dilakukan resolusi nama.

–       Transport: berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data seta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

–       Network: berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

–       Data Link: Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

–       Physical: berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitek jaringan (Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

 

 

 

 

 

2.2.          Gambaran Umum Physical Layers

Secara umum Physical Layers menyediakan sarana untuk transportasi di seluruh jaringan media bit yang menyusun kerangka Data Link layer. Lapisan ini menerima sebuah frame lengkap dari lapisan Data Link dan encode sebagai serangkaian sinyal yang dikirim ke media lokal. Bit dikodekan yang terdiri bingkai yang diterima oleh salah satu perangkat akhir atau sebuah perangkat perantara.

Pengiriman frame di media local memerlukan unsur lapisan berikut: Fisik media dan konektor terkait; sebuh representasi bit pada media Encoding data dan control informasi Pemancar dan Penerima sikkuit pada perangkat jaringan. Ada tiga bentuk dasar media jaringan pada data yaitu:

  1. Kabel Tembaga (Copper Cable)

Untuk media kabel tembaga, sinyal-sinyal adalah pola pulsa elektrik.

 

  1. Fiber

Untuk serat, pola sinyal cahaya.

  1. Wireless

 

Untuk media wireless, sinyal-sinyal adalah pola transmisi radio.

 

 

Tiga fungsi dasar dari lapisan  fisik adalah seperti gambar berikut:

 

  1. Komponen Fisik

 

  1. Data Encoding

Encoding adalah cara mengubah suatu aliran bit data ke dalam kode standar. Kode adalah pengelompokan bit yang digunakan untuk memberikan pola diprediksi yang dapat diakui oleh pengirim dan menerima. Menggunakan pola diprediksi akan membantu untuk membedakan bit data dari bit kontrol dan menyediakan deteksi kesalahan media yang lebih baik. Selain membuat kode untuk data, metode pengkodean pada lapisan fisik juga dapat memberikan kode untuk tujuan kontrol seperti mengidentifikasi awal dan akhir frame.

  1. Pemberian Signal

Lapisan Fisik harus menghasilkan sinyal-sinyal listrik, optik, atau nirkabel yang mewakili “1″ dan “0″ pada media. Metode mewakili bit disebut metode isyarat. Standar lapisan fisik harus menentukan apa yang merupakan jenis sinyal “1″ dan “0″.

 

 

 

 

 

2.3. Manfaat Physical Layers pada Komunikasi Data

Media paling sering digunakan untuk komunikasi data adalah kabel yang menggunakan kawat tembaga untuk sinyal data dan bit kontrol antar perangkat jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi data yang biasanya terdiri dari serangkaian kabel tembaga individu yang membentuk sirkuit sinyal didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari kabel tembaga, yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal yang berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi dari, pelindung lainnya.

Jaringan media umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang menyediakan koneksi mudah dan pemutusan. Juga, satu jenis konektor fisik dapat digunakan untuk beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor RJ-45 digunakan secara luas dalam LAN dengan satu jenis media dan di beberapa WAN dengan jenis media lain. Berikut adalah contoh hardware yang memakai kawat tembaga

 

 

 

 

 

 

 

2.4. Media Yang Di Gunakan Dalam Physical Layer

Dalam menyusun sebuah jaringan diperlukan media-media dalam menunjang prosesnya. Berikut akan dijelaskan beberapa media yang dibutuhkan untuk menghubungkan komputerkomputer atau membuat sebuah jaringan.

  1. Copper Media

 Copper mediamerupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal – sinyal listrik (tegangan atau arus) dalam bentuk biner.Berikut akan dijelaskan beberapa kabel yang umum dipakai dalam dunia jaringan:

a. Twisted Pair

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis yaitu: Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :

• Kategori 1 (Cat-1).

Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

• Kategori 2 (Cat-2).

Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

• Kategori 3 (Cat-3).

Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.

• Kategori 4 (Cat-4).

Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.

• Kategori 5 (Cat-5).

Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

 

  1. 1.      Kabel Unshielded Twister Paid (UTP)

 

Kabel UTP adalah kabel yang paling umum digunakan pada sebuah LAN karena harganya paling murah diantara yang lain, dan sangat mudah dalam instalasi. Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dililit. Tujuan mengapa dililit adalah terjadinya penghilangan medan magnet yang mengganggu aliran data. Konektor kabel yang digunakan adalah RJ-45. Kecepatan transfer data adalah berkisar antara 10-100 Mbps. Panjang kabel maksimum adalah 100 m, jika sebuah jaringan kabel UTP melebihi jarak maksimal maka akan terjadi pelemahan signal data sehingga menyebabkan data tersebut rusak.

 

Kabel UTP terdiri dari 8 buah kabel halus yang saling melilit menjadi 4 pasang. Ke empat pasang kabel tersebut adalah :

  • Pasangan kabel warna hijau dengan Putih lease Hijau
  • Pasangan kabel warna Orange dengan Putih lease Orange
  • Pasangan kabel warna Biru dengan Putih lease Biru
  • Pasangan kabel warna coklat dengan Putih lease Coklat

       2.Kategori Kabel UTP

  • Cat 1 : Digunakan untuk perangkat komunikasi, seperti kabel telephon.
  • Cat 2 : Kecepatan transfer data mencapai 4 Megabits per second.
  • Cat 3 : Biasanya digunakan untuk topologi token ring dengan kecepatan transfer data mencapai 10 Mbps.
  • Cat 4 : Kecepatan transfer data mencapai 16 Mbps
  • Cat 5 : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps
  • Cat 5e : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps – 1 Gigabits.
  • Cat 6 : Kecepatan transfer data hingga 2,5 Gigabit Ethernet dalam jarak 100 Meter atau 10 Gigabits dalam jarak 25 Meter.


      3.Standarisasi Kabel UTP

Pemasangan urutan Kabel UTP umumnya mengikuti aturan standart international yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Untuk urutan EIA/TIA 568A urutan kabel nya adalah sebagai berikut :

Urutan ke 1 : Putih Hijau

Urutan ke 2 : Hijau

Urutan ke 3 : Putih Orange

Urutan ke 4 : Biru

Urutan ke 5 : Putih Biru

Urutan ke 6 : Orange

Urutan ke 7 : Putih Coklat

Urutan ke 8 : Coklat

 

 

Sedangkan urutan EIA/TIA 568B urutan kabelnya adalah sebagai berikut:
Urutan ke 1 : Putih Orange

Urutan ke 2 : Orange

Urutan ke 3 : Putih Hijau

Urutan ke 4 : Biru

Urutan ke 5 : Putih Biru

Urutan ke 6 : Hijau

Urutan ke 7 : Putih Coklat

Urutan ke 8 : Coklat

1.3Tipe Pemasangan Kabel UTP

Ada 2 jenis tipe pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45 yaitu type straight dan tipe cross.

a. Tipe Straight

Tipe Straight artinya ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama sesuai dengan standart EIA/TIA 568B. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke Switch, Router ke Switch, Router ke Hub dan PC ke Hub.

b. Tipe Cross

Pada tipe ini ujung kabel yang satu menggunakan urutan standart EIA/TIA 568A dan ujung yang satu nya lagi menggunakan urutan kabel TIS/EIA 568B dan digunkan untuk menghubungkan PC ke PC, Switch/Hub ke Switch/Hub, dan PC ke Router.

 

 

 

 

  1. 2.      Kabel Shielded Twisted Pair (STP)

Kabel Shielded Twisted Pair (STP) sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada Jaringan LANDari 2 Jenis Kabel Twisted Pair tersebut tidak ada perbedaan lain yang spesifik kecuali Shielded dan Unshielded. Semua Warna Kabel, Kategori Kabel UTP, Standarisasi Kabel, dan Tipe Pemasangan Kabel itu semua sama.

 

     3.Coaxial

Kabel coax lebih unggul dari kedua kabel di atas dari sisi jarak. Jarak yang dapat ditempuh adalah 500 m. Tetapi memiliki harga yang lebih mahal.

Untuk kecepatan transmisi kabel coax memiliki kecepatan transmisi yang sama dengan UTP dan STP yaitu 10-100 Mbps. Konektor yang digunakan adalah BNC.

Terdiri dari konduktor cilinder rongga luar yang mengelilingi suatu kawat konduktor tunggal (gambar 2.20). Kedua konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi. Coaxial dipakai dalam :

  • Transmisi telephone dan televisi jarak jauh.
  • Television distribution (TV kabel).
  • Local area networks.
  • Short-run system links.

 

 

 

2.5.KARAKTERISTIK TRANSMISI

  • Tidak mudah terkena noise bila dibandingan dengan twisted pair sehingga dapat digunakan secara efektif pada frekuensi-frekuensi tinggi dan data rate yang tinggi.
  • untuk transmisi analog yang jauh, dibutuhkan amplifier setiap beberapa kilometer sedangkan untuk transmisi digital, diperlukan repeater setiap kilometer.

1.1. Optical Media

1.1. 1.Fiber Optic

Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser.

Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.

Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat.

Sedang plastic optical fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron). Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).

Fiber optic Memiliki kecepatan lebih dari 100 Mbps bahkan sampai Giga bps. Panjang maksimum bisa melebihi 3 Kilometer. Satu satunya kelemahan adalah harga yang mahal.

 

 

 

Tipe-tipe Optical Fiber:

 

 

  • Multimode (sekitar 50 micron core)

 

–     Sistem fiber-optic awal

–     Sinyal menyebar dengan jangkauan relatif dekat (sd ~500m)

–     Murah

 

 

 

 

 

 

  • Graded index multimode

 

–     Mengurangi masalah sebaran dengan mengubah refractive properties dari fiber untuk refocus sinyal

–     Dapat digunakan untuk jarak yang jauh sampai dengan 1000 meter

  • Single mode (sekitar 5 micron core)

 

–     Transmis  single direct beam melalui kabel

–     Sinyal dapat dikirimkan sangat jauh tanpa sebaran

–     Mahal (memerlukan lasers; sulit dibuat)

 

 

 

Karakteristik fiber optic:

  • Bandwidth yang lebih besar : data rate sebesar 2 Gbps dengan jarak 10 kilometer dapat dicapai
  • Ukuran yang lebih kecil dan berat yang lebih ringan
  • Attenuation yang lebih rendah
  • Isolasi terhadap elektromagnetik : sehingga tidak mudah terkena interferensi dari elektromagnetik eksternal
  • Jarak antar repeater yang lebih jauh. Sistim transmisi fiber optik di Jerman dapat mencapai data rate 5 Gbps dengan jarak 111 km tanpa repeater.

Lima kategori dasar dari aplikasi yang penting untuk fiber optik :

  • Long-haul trunks.
  • Metropolitan trunks.
  • Rural exchange trunks.
  • Local loops.
  • Local area networks.
  1. Unguided Transmission Media (wireless network),

Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak, bandwidth,  dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada. Media transmisi wireless menggunakan Gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.

Dalam wireless sendiripun tentunya memiliki kelebihan serta kekurangan. Adapun kelebihan serta kekurangannya adalah sebagai berikut :

Kelebihan :

  1. Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali. Tergantung LOS (Line of Sight) dan kemampuan perangkat wireless dalam memancarkan gelombang.
  2. Sangat baik digunakan pada gedung yang sangat sulit menginstall kabel

Kekurangan :

  1. Sulit diperoleh karena spectrum frekuensi terbatas
  2. Biaya instalasi, operasional dan pemeliharaan sangat mahal
  3. Keamanan data kurang terjamin

2.6. Macam – Macam Wireless Network

a. Gelombang mikro

 

Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.

  1. Satelit

 

Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Kekurangannya adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.

  1. Gelombang radio

 

Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio.

  1. Inframerah

 

Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.

2.7.NIC (Network Interface Card)

 

NIC adalah hal yang paling penting pada sebuah jaringan. NIC merupakan sebuah kartu yang dimasukkan ke dalam komputer. Fungsi utama NIC adalah membuat frame dan meneruskan signal biner keluar komputer dan meneruskannya ke kabel jaringan. NIC adalah alat yang menentukan apakah frame yang dipakai adalah ethernet , token ring atau yang lainnya.

  1. Hub

 

Hub adalah alat distribusi pada sebuah jaringan dan dipakai dalam membuat topologi star.

Ide membuat Hub berawal dari munculnya alat yang bernama repeater. Repeater berfungsi sebagai penguat signal transfer kabel yang terdiri dari dua port yaitu port masuk atau keluar. Dengan repeater maka sebuah kabel UTP dapat melebihi jarak 100 m yaitu dengan mamasang repeater setiap kelipatan jarak 100 m. Kemudian muncullah ide untuk membuat multiport repater yaitu repeater dengan banyak port.

Dengan kemampuan ini maka dimungkinkan untuk komputer menghubungkan dirinya dengan komputer lain hanya dengan sebuah kabel yang terhubung ke multiport repeater tersebut dan menciptakan sebuah topologi star. Multiport repeater inilah yang dinamakan dengan Hub.

Cara kerja hub : jika sebuah data masuk pada sebuah port hub maka data tersebut akan diteruskan ke semua port secara broadcast. Bayangkan betapa tidak efisiennya cara hub bekerja.

 

 

 

  1. Switch

 

Switch hampir sama dengan hub bahkan jika kita lihat secara kasat mata maka bentuknya pun tidak jauh berbeda. Fungsinya juga sama dengan hub yaitu sebagai media distributor. Tetapi ada sebuah hal yang membuat switch lebih ajaib dibandingkan hub, yaitu cara kerjanya yang efisien.

Ide membuat switch berawal dari munculnya alat yang bernama bridge. Bridge hampir sama dengan repeater yang hanya memiliki 2 buah port tetapi bridge lebih pintar dari repeater. Bridge memiliki fungsi filter berdasarkan MAC address. Setelah itu terciptalah switch yang merupakan multiport bridge.

Jadi pada switch jika sebuah data masuk pada sebuah port switch maka dia akan melihat pengenal yang disebut dengan frame. Setelah itu dia akan mengecek alamat tujuan, kemudian dia meneruskan data tersebut hanya pada port tujuan sehingga alur data bisa lebih effisien.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.8.Data Rate dan Bandwith

.Sehingga Data Rate dapat diartikan sebagai besarnya kapasistas transfer data dalam komunikasi data digital, biasanya dinyatakan dalam bps atau bit per second.

  1. Bandwidth

 

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Sinyal suara tipikal mempunyai Bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai Bandwidth sekitar 6 MHz.

Bandwidth (lebarpita) dalam ilmu computer adalah suatu penghitungan konsumsi data yang tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik). Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi nirkabel, modem transmisi data, komunikasi digital, elektronik, dll, adalah bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan hertz (makna asli dari istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bitrate dari pada bits per second.

Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity (kapasitas lebarpita) diartikan sebagai nilai maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan komputer klien dalam suatu periode tertentu. Contohnya 5 GB per bulan, yang artinya besaran maksimal transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5 GB, jika bandwidth habis maka website tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin banyak fitur di dalam website seperti gambar, video, suara, dan lainnya, maka semakin banyak bandwidth yang akan terpakai.

 

 

 

 

 

 

 

  1. Digital Bandwidth

 

 

 

Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.

  1. Analog Bandwidth

 

 

Sedangkan analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.

 

 

 

 

4. Bandwidth Komputer

 

Bandwidth Komputer didalam jaringan Komputer, Bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwidth yang besar / tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation.

 

 

 

 

 

 

 

5.Alokasi Bandwidth

 

 

Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah Bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar.

Besarnya saluran atau Bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki Bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi Komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti video conference. Penggunaan Bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth yang ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan penggunaan Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi Bandwidth. Video streaming dan Voice over IP ([[VoIP]]) adalah beberapa contoh penggunaan teknologi baru yang turut mengonsumsi Bandwidth dalam jumlah besar.

 

 

 

 

 

BAB III

DATA LINK LAYER

 

Pengertian Data Link Layer

Data link layer adalah layer kedua dari bawah dalam suatu model OSI, yang dapat melakukan konversi pada frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit yang mentah agar dapat diproses oleh layer fisik. Layer ini merupakan layer yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Layer ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal.

Protokol Data Link Layer

Dalam Data Link Layer  terdapat  3 protokol utama yang dapat dijelaskan berdasarkan pengirim dan penerimanya. Protokol – protocol tersebut antara lain :

1. Unstircted Simplex Protokol

 

 

 

 

Dalam protokol ini tugas dari pengirim data dan penerima data dibedakan atas :

  • Pengirim

Dalam kegiatan ini pengirim mengambil paket dari NL dimana oleh proses dalam protocol di bentuk menjadi sebuha frame dan dikirimkan ke PL. Disini selanjutnya data siap untuk diterima oleh penerima.

  • Penerima

Ketika ada frame yang sampai di PL maka Penerima akan segera beraksi dan mengambil frame tersebut dari PL. Lalu paket yang terbungkus oleh frame diambil lalu diolah. Ketika ada proses pengambilan tersebut maka penerima  juga mengirimkan paket sehingga penerima disini berubah menjadi pengirim.

Dalam Unstircted Simplex Protokol data yang ditransmisikan hanya ke satu arah saja dengan catatan NL baik di sisi Penerima dan Pengirim sudah siap. Protokol ini tidak terbatas dengan waktu karena waktu proses diabaikan. Buffer yang dimilikipun memiliki kapasitas yang tidak terhingga dan dengan kemampuan ini maka tidak ada frame yang rusak ataupun hilang.

Simplex stop and wait protocol

 

Perbedaan dengan protocol yang diatas adalah buffernya terbatas. Tetapi protocol ini memiliki saluran komunikasi yang error free dan trafik datanya : simplex. Dikarenakan buffer yang dimilikii terbatas maka kecepatan prosesnya pun terbatas pula.  Protokol ini merupakan protocol dimana pengirim mengirimkan satu frame dan kemudian menunggu ack sebelum melanjutkan pengiriman

Berikut aktivitas pengirim dan penerima data :

  • Pengirim

Data yang telah terbungkus dalam paket diambil dari NL kemudaia dibentuk menjadi frame dan menggunu ack untuk pengirimannya. Ketika ack sudah ada maka frame terbut akan dikirimkan ke PL.

  • Penerima

Penerima akan merespon ketika ada frame yang datang dengan mengambilnya dari PL.  Frame yang telah diambil di buka dan diambil paketnya. Paket tadi kemudian dip roses dan dilewatkan ke NL dan kirim ack kembali.

Protokol Simplex untuk Kanal yang bernoise

Protokol ini digunakan untuk situasi yang seseungguhnya karena sebenarnya Kanal itu pasti bernoise. Dikarenakan kanalnya bernoise maka frame bias rusak atauoun hilang. Untuk mencegah kehilangan data maka protocol ini terdapat fasilitas checksum dimana akan mendeteksi frame – frame apa saja yang rusak dan hilang.

Protokol yang sebelumnya

Pada protocol sebelumnya alur kerjanya sebagai berikut :

  • Pengirim

Data yang ada di NL diambil kemudia membentuk frame dimana frame tersebut adalah DLL. Lalu frame dikirimkan lewat PL.  Ketika ada ack atau pemberitahuna dari penerima maka pengirim akan mengirimkan frame yang berikutnya dan bila tidak ada maka frame akan dikirimkan ulang. Begitu seterusnya hingga selesai

  • Penerima

Data yang  diterima dari PL diproses dengan melakukan error checking. Kalau terjadi error maka data dibuang dan tidak mengirimkan ack, tetapi jika datanya bagus dan tidak ada error maka ack akan dikirimkan untuk mendapaatkan frame lagi dari pengirim. 

Services / Layanan Data Link Layer

Fungsi dari lapisan data link adalah menyediakan layanan bagi lapisan jaringan. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari lapisan jaringan pada node sumber ke lapisan jaringan di pada node yang dituju. Tugas lapisan data link adalah menstransmisikan bit-bit ke komputer yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke lapisan jaringan.

Transmisi aktual yang mengikuti lintasan akan lebih mudah lagi jika dianggap sebagai proses dua lapisan data-link yang berkomunikasi menggunakan protokol data link Lapisan data-linkdapat dirancang sehingga mampu menyediakan bermacam-macam layanan. Layanan aktual yang ditawarkan suatu sistem akan berbeda dengan layanan sistem yang lainnya. Tiga layanan yang disediakan adalah sebagai berikut :

 

 

  • Layanan unacknowledged connectionless

Layanan jenis ini mempunyai arti di mana node sumber mengirimkan sejumlah frame ke node lain yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebut di lapisan data-link. Jenis layanan ini cocok bila laju kesalahan (error rate) sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh lapisan yang lebih tinggi. Sebagian besar teknologi [LAN] meggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada lapisan data link.

  • Layanan acknowledged connectionless

Pada layanan jenis ini berkaitan dengan masalah reabilitas. Layanan ini juga tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independen dan secara acknowledged. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke komputer tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, makaframe akan dikirimkan kembali. Layanan ini akan berguna untuk saluran unreliable, seperti sistem nirkabel.

  • Layanan acknowledged connection-oriented

Layanan jenis ini merupakan layanan yang paling canggih dari semua layanan yang disediakan oleh lapisan data-link bagi lapisan jaringan. Dengan layanan ini, node sumber dan node tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua framediterima dalam urutan yang benar. Sebaliknya dengan layanan connectionless, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan meyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dankan diterima dalam beberapa kali juga. Sedangkan layanan connection-oriented menyediakan proses-proses lapisan jaringan dengan aliran bit yang bisa diandalkan.

Pada saat layanan connection oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga fase. Pada fase pertama koneksi ditentukan dengan membuat kedua node menginisialisasi variabel-variabel dancounter-counter yang diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang diterima dan yang belum diterima. Dalam fase kedua, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan dari node sumber ke nodetujuan. Pada fase ketiga, koneksi dilepaskan, pembebasan variabel, buffer dan sumber daya yang lain yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.

SWITCHING

Dalam switching dikenal dua hal yaitu circuit dan packet switching. 

Cicuit Switching

Circuit Switching adalah jaringan simpul-simpul komunikasi yang secara fisik dirancang untuk melaksanakan pemindahan data dari satu simpul ke simpul yang lain hingga tujuan dicapai,

Ada simpul yang terhubung ke simpul lain, tugasnya semata-mata hanya untuk switching data. Simpul lain terhubung ke stasiun, tugasnya selain untuk switching juga untuk menerima data dari stasiun. Jalur-jalur simpul biasanya di-multipleks, baik FDM (frequency division multiplexing) maupun TDM (time division multiplexing). Biasanya jaringan tidak sepenuhnya dikoneksikan, untuk menjaga reliabilitas jaringan, selalu disediakan kelebihan jalur.

Komunikasi melalui jaringan simpul meliputi tiga tahap, yaitu:

  • Pembangunan Circuit: circuit atau jaringan simpul yang akan dilewati dari satu stasiun ke stasiun lainnya ditetapkan, misalnya untuk mengirim data dari stasiun A ke stasiun E (lihat gambar yang menyertai posting ini), dapat ditetapkan jalur yang melewati simpul 4, simpul 5, dan simpul 6.
  • Transfer data: data kemudian di-transfer melalui circuit yang sudah ditetapkan.
  • Diskoneksi Circuit: setelah semua data selesai ditransfer maka sinyal dirambatkan ke simpul 4,5, dan 6 untuk membebaskan simpul tersebut agar bisa dipakai oleh stasiun lain.

Packet Switching

Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.

MEKANISME ERROR DETECTION

Pada gangguan transmisi serta efek rate data, dan rasio sinyal?terhadap?derau pada rate kesalahan bit. Dengan mengabaikan desain sistem transmisi, akan terjadi kesalahan yang disebabkan oleh perubahan satu bit atau lebih dalam frame yang transmisikan.

Sekarang kita menetapkan probabilitas?probabilitas berikut dengan memperhatikan kesalahan yang terjadi pada frame?frame yang ditransmisikan:

Pb: Probabilitas kesalahan bit tunggal, disebut juga dengan the bit kesalahan rate (Bit Error Rate – BER)

Pl:  Probabilitas di mana frame tiba tanpa kesalahan bit.

P2: Probabilitas di mana frame tiba dengan satu atau lebih kesalahan bit yang tak terdeteksi.

P3: Probabilitas di mana frame tiba dengan satu atau lebih kesalahan bit yang terdeteksi namun tanpa kesalahan bit yang tak terdeteksi.

Pertama?tama amati kasus saat tidak ada cara yang diambil untuk mendeteksi kesalahan. Maka probabilitas kesalahan yang terdeteksi (P3) menjadi nol. Untuk menyatakan probabilitas yang tersisa, asumsikan probabilitas dimana bit?bit tersebut yang mengalami kesalahan (Pb), konstan dan bebas untuk masing?masing bit. Maka kita dapat:

P1 = (1 ? Pb)F
P2 = 1 –P1

dimana F adalah jumlah bit per frame. Maksudnya, probabilitas di mana sebuah frame tiba tanpa penurunan kesalahan bit bila probabilitas kesalahan bit tunggal meningkat, seperti yang diharapkan. Selain itu, probabilitas di mana sebuah frame tiba tanpa penurunan kesalahan apabila dengan panjang frame juga meningkat; semakin panjang frame, semakin banyak bit yang dimiliki dan semakin tinggi probabilitas kesalahannya.

Kita ambil satu contoh sederhana untuk menggambarkan keterkaitan ini. Suatu tujuan yang ditetapkan untuk koneksi ISDN adalah BER pada cartel 64?kbps harus kurang dari 10?6 pada sedikitnya 90 persen dari interval 1 menit yang diamati. Anggap saja sekarang kita memiliki persyaratan yang lebih sederhana yang berada pada rata?rata satu frame dengan kesalahan bit tak terdeteksi yang bisa terjadi per hari pada kanal 64 kbps yang dipergunakan terus?menerus. Selain kita asumsikan pula panjang frame sebesar 1000 bit. Jumlah frame yang dapat ditransmisikan dalam sehari bisa mencapai 5,529 x 106 , yang menghasilkan rate kesalahan frame yang diharapkan sebesar P2 = 1/(5,529 x 106) = 0,18 x 10?6 Namun bila kita mengasumsikan nilai Pb sebesar 10?6, maka P1 = (0,999999)1000 = 0,9999 dan karenanya P2 = 10?3, yang kira?kira tiga orde dari magnituda terlalu besar untuk memenuhi persyaratan ini.

Ini merupakan hasil yang mendorong penggunaan teknik?teknik pendeteksian kesalahan. Seluruh teknik ini beroperasi menurut prinsip berikut. Untuk frame bit tertentu, tambahan bit yang merupakan suatu kode pendeteksian kesalahan ditambahkan oleh transmitter. Kode ini dihitung sebagai fungsi dari bit?bit yang ditransmisikan lainnya. Receiver menunjukkan kalkulasi yang sama dan membandingkan dua hasilnya. Kesalahan yang terdeteksi terjadi bila clan hanya bila terdapat ketidaksamaan. Sehingga P3 adalah probabilitas bahwa frame berisi kesalahan clan bahwa skema pendeteksian kesalahan akan mendapati kenyataan itu. P2 juga disebut sebagai rate kesalahan tersisa dan merupakan probabilitas yang berarti bahwa kesalahan akan menjadi tak terdeteksi walaupun skema pendeteksian kesalahan dipergunakan.

 

SLIDING WINDOW

Fakta dalam flow control ini adalah bahwa hanya satu frame yang dapat dikirimkan pada saat yang sama. Dalam keadaan antrian bit yang akan dikirimkan lebih besar dari panjang frame (a>1) maka diperlukan suatu efisiensi. Untuk memperbesar efisiensi yang dapat dilakukan dengan memperbolehkan transmisi lebih dari satu frame pada saat yang sama.

GAMBAR: Pemanfaatan saluran untuk Stop-And-Wait

Bila suatu stasiun A dan B dihubungkan dengan jalur full-duplex, stasiun B mengalokasikan buffers dengan selebar n frame, yang berarti stasiun B dapat menerima n frame, dan stasiun A diperbolehkan untuk mengirim frame sebanyak n tanpa menunggu adanya jawaban.

Untuk menjaga jejak dimana frame yang dikirimkan sedang dijawab maka masing-masing jawaban diberi label dengan nomor yang urut. Stasiun B menjawab frame dengan mengirimkan jawaban yang dilengkapi nomor urut dari frame berikutnya yang diinginkan. Jawaban ini juga memiliki maksud untuk memberitahukan bahwa stasiun B siap untuk menerima n frame berikutnya, dimulai dengan nomer urut yang telah tercantum.

Skema ini juga dapat dipergunakan untuk menjawab lebih dari satu frame. Misalnya stasiun B dapat menerima frame 2, 3 dan 4, tetapi menahan jawaban sampai sampai frame ke 4 tiba, dengan kembali jawaban dengan nomer urut 5, stasiun B menjawab frame 2, 3, dan 4 pada satu saat. Stasiun A memeliharan daftar nomer urutan yang boleh dikirim, sedangkan stasiun B menyimpan daftar nomer urutan yang siap akan diterima. Masing-masing daftar tersebut dapat dianggap sebagai window dari frame, sehingga prinsip kerjanya disebut dengan pengontrol aliran sliding-window.

Beberapa tambahan komentar diperlukan, karena nomer urut yang dipakai menempati daerah didalam frame, komentar tambahan ini dibatasai oleh terbatasnya tempat yang tersedia. Misalnya untuk daerah dengan panjang 3 bit, maka nomer urut jangkauannya antara 0 s.d 7 saja, sehingga frame diberi nomer dengan modulo 8, jadi sesudah nomer urut 7 berikutnya adalah nomer 0. Pada umumnya untuk daerah dengan panjang k-bit, maka jangkauan nomer urut dari 0 sampai dengan 2k-1, dan frame diberi nomer dengan modulo 2k.

Pada gambar dibawah menggambarkan proses sliding-windows, dengan diasumsikan nomer urut menggunakan 3-bit sehingga frame diberi nomor urut 0 s.d. 7, selanjutnya nomer yang sama dipakai kembali sebagai bagian urutan frame. Gambar segiempat yang diberi bayangan (disebut window) menunjukkan transmitter dapat mengirimkan 7 frame, dimulai dengan frame nomer 6. Setiap waktu frame dikirimkan maka window yang digambarkan sebagai kotak dibayangi akan menyusut, setiap waktu jawaban diterima, window akan membesar.

Ukuran panjang window sebenarnya tidak diperlukan sebanyak ukuran maksimumnya untuk diisi sepanjang nomer urut. Sebagai contoh, nomer urut menggunakan 3-bit, stasiun dapat membentuk window dengan ukuran 4, menggunakan protokol pengatur aliran sliding-window.

Sebuah contoh digambarkan pada gambar berikutnya (Gambar: Contoh protokol sliding-window). Misalnya diasumsikan memiliki daerah nomer urut 3-bit dan maksimum ukuran window adalah 7 frame. Dimulai dari stasiun A dan B telah menandai window dan stasiun A mengirimkan 7 frame yang dimulai dengan frame 0 (F0), sesudah mengirimkan 3 frame (F0, F1, dan F2) tanpa jawaban maka stasiun A telah menyusutkan window nya menjadi 4 frame. Window menandati bahwa stasiun A dapat mengirimkan 4 frame, dimulai dari frame nomer 3 selanjutnya stasiun B mengirim receive-ready (RR) yang berarti semua frame telah diterima sampai frame nomer 2 dan selanjutnya siap menerima frame nomer 3, tetapi pada kenyataannya disiapkan menerima 7 frame, dimulai frame nomer 3. Stasiun A terus mengirimkan frame nomer 3, 4, 5, dan 6, kemudian stasiun B menjawab RR7 sebagai jawaban dari semua frame yang diterima dan pengusulkan stasiun A mengirim 7 frame, dimulai frame nomer 7.

Receiver harus dapat menampung 7 frame belebihi satu jawaban yang telah dikirim, sebagian besar protokol juga memperbolehkan suatu stasiun untuk memutuskan aliran frame dari sisi (arah) lain dengan cara mengirimkan pesarreceive-not-ready (RNR), yang dijawab frame terlebih dulu, tetapi melarang transfer frame berikutnya.

GAMBAR: Skema Aliran Sliding-Window

Bila dua stasiun saling bertukar data (dua arah) maka masing-masing perlu mengatur dua window, jadi satu untuk transmit dan satu untuk receive dan masingmasing sisi (arah) saling mengirim jawaban. Untuk memberikan dukungan agar efiisien seperti yang diinginkan, dipersiapkan piggy-backing (celengan), masing- masing frame data dilengkapi dengan daerah yang menangkap urutan nomer dari frame, ditambah daerah yang menangkap urutan nomer yang dipakai sebagai jawaban. Selanjutnya bila suatu stasiun memiliki data yang akan dikirim dan jawaban yang akan dikirimkan, maka dikirimkan bersama-sama dalam satu frame, cara yang demikian dapat meningkatkan kapasitas komunikasi.

GAMBAR:Contoh Protokol Sliding-Window

Jika suatu stasiun memiliki jawaban tetapi tidak memiliki data yang akan dikirim, maka stasiun tersebut mengirimkan frame jawaban yang terpisah. Jika suatu stasiun memiliki data yang akan dikirimkan tetapi tidak memiliki jawaban baru yang akan dikirim maka stasiun tersebut mengulangi dengan mengirimkan jawaban terakhir yang dikirim, hal ini disebabkan frame data dilengkapi daerah untuk nomor jawaban, dengan suatu nilai (angka) yang harus diletakkan kedalam daerah tersebut. Jika suatu stasiun menerima jawaban yang sama (duplikat) maka tinggal mengabaikan jawaban tersebut.

Sliding-window dikatakan lebih efisien karena jalur komunikasi disiapkan seperti pipa saluran yang setiap saat dapat diisi beberapa frame yang sedang berjalan, tetapi pada stop-and-wait hanya satu frame saja yang boleh mengalir dalam pipa saluran tersebut.\

 

 

 

 

 

 

 

  1. E. LOGICAL LINK CONTROL

Logical Link Control (LLC) adalah sub-layer tingkat atas dari Data Link Layer (dimana Layer Datalink sendiri adalah layer 2, diatas Layer Phisycal) pada tujuh layer OSI. Datalink menyediakan berbagai mekanisme yang memungkinkan untuk beberapa network protokol (IP, IPX) dapat berdampingan dengan  multipoint network and ditranportasikan melewati media jaringan yang sama, dan dapat juga memberikan mekanisme flow control.

LLC sub-layer berjalan sesperti sebuah interface antara sub – layer Media Access Control (MAC) dan network layer

Penggunaan protokol untuk LLC pada jaringan IEEE 802, seperti IEEE 802.3 / Ethernet (jika field EtherType tidak digunakan),  IEEE 802.5, dan IEEE 802.11, dan pada beberapa jaringan bukan IEEE802 seperti FDDI, yang dispesifikasikan dengan IEEE 802.2 standard.

Beberapa protokol bukan IEEE 802 dapat diterima selama dapat dibagi dua ke dalam layer MAC dan LLC. Sebaggai contoh, dengan HDLC menspesifikasikan antara fungsi MAC (membuat frame dari paket) dan fungsi LLC (multiplexing protokol, flow control, detection, dan error control, menyiapkan sebuah pentrasmisian kembali dari kegagalan paket ketika terindikasi), beberapa protokol seperti Cisco HDLC dapat menggunakan HDLC seperti pemberian frame dan protokkol LLC mereka sendiri.

Contoh lainnya daari Layer Data Link dimana yang terbagi antara LLC (untuk flow dan error control) dan MAC (untuk multiple access) adlah standard ITU – T G.hn, dimana yang menyediakan jaringan lokal berkecpatan tinggi melalui pengkabelan rumahan yang sudah ada (saluran power, saluran telepon, dan kabel coaxial).

Sebuah LLC header memberi tahu layer Data ink apa yang harus dilakukan dengan sebuah paket saat frame diterima. Dia bekerja seperti ini : Host akan menerima sebuah frame dan melihat pada header LLC  untuk mencari dimana paket ditujukan, sebagai contoh, IP protokol pada layer Network atau IPX.

 

 

 

 

 

 

 

  1. F. MEDIA ACCESS CONTROL

Pada umumnya ada dua bentuk dari MAC : yaitu mendistribusikan dan memusatkan. Keduanya mungkin membandingkan untuk mengkomunikasikan antara personal orang. Dalam sebuah jaringan yang dibuat oleh pembicaran manusia contohnya dialog, kita melihat petunjuk – petunjuk dari teman – teman kita yang berbicara, terlihat jika salah satu dari mereka muncul untuk berbicara. Jika dua orang berbicara pada saat yang bersamaan, mereka akan kembali dan memulai pada permainan yang sudah lama yang mengatakan “tidak anda duluan”.

MAC juga menentukan mana data frame yang berakhir dan selanjutnya mana yang mulai yang selanjutnya dikenal frame synchronization. Ada 4 pengertian dari frame synchronization : berdasarkan waktu, penghitungan karakter, kesanggupan byte, kesanggupan bit.

  • Berdasarkan waktu secara sederhana meletakkan sebuah spesifikasi jumlah waktu antara frame dengan frame yang lain. Kekurangan utama dari hal ini adalah sebuah celah baru dapat dikenalkan atau celah lama dapat hilang disebabkan oleh pengaruh luar.
  • Penghitungan karakter secara sederhana mencatat pencatatan sisa karakter pada header frame. Metode ini, bagaimanapun, secara mudah menggaggu jika field mendapatkan kesalahan dalam perjalanan, sehingga membuatnya sulit untuk menjaga sinkronisasi.
  • Kesanggupan Byte mematokkan frame dengan sebuah byte sekuensial khusus dan menggatikannya dengan DLE ETX. Kemunculan dari DLE (nilai byte 0×10) yang telah keluar dengan DLE lainnya. Tanda start dan stop dideteksi pada penerima dan dipindahkan sebagaimana pemasukan karakter DLE.
  • Hampir sama, kesanggupan bit menempatkan tanda start dan stop dengan bendera dari pola bit yang khusus. Peristiwa ini pada pentransmisian data adalah dihindari dengan memasukkan sebuah bit. Sebagai contoh, dimana bendera dari bit 01111110, sebuah 0 dimasukkan setelah lima angka 1 berurutan pada aliran data. Bendera dan pemasukan 0 dipindahkn pada penerimaan berakhir. Ini membuat untuk fram secara acak yang panjang dan mudah pensinkronisasian untuk peneriman. Perlu dicatat bahwa kesanggupan bit ini adalah penambahan even jika data yang mengikutinya adalah 0, dimana tidak boleh salah untuk sebuah sekuensial sinkronisasi, sehingga penerima dapat secara tanpa ambigu membudakan kesanggupan dari bit – bit yang normal.

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

4.1. Kesimpulan

Layer 1 dari model OSI bertanggung jawab atas perangkat interkoneksi fisik. Standar pada lapisan ini mendefinisikan karakteristik listrik, optik, dan radio frekuensi representasi bit yang terdiri dari frame layer Data Link yang akan dikirimkan. Nilai Bit dapat direpresentasikan sebagai pulsa elektronik, pulsa cahaya, atau perubahan dalam gelombang radio. Protokol lapisan fisik menyandikan bit untuk transmisi dan decode mereka di tujuan (destination). Standar pada lapisan ini juga bertanggung jawab untuk menggambarkan karakteristik fisik, listrik, dan mekanik media fisik dan konektor yang menghubungkan dengan perangkat jaringan.

 

4.2. Saran

Sebagai pemula tentu saja pada makalah yang penulis buat terdapat banyak kekurangan. Ada baiknya untuk menentukkan penggunaan jaringan dipelajari dan ditelusuri apa kelebihan dan kekurangannya itu juga yang membuat si pengguna akan berpikir untuk meminimalisasikan resiko yang mungkin ditimbulkan. 

 

4.3.Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI

http://www.cisco.com/web/learning/netacad/index.html

http://blog.ub.ac.id/bayu/2011/03/27/data-link-layer/

http://www.google.co.id

 

 

Tinggalkan komentar